HERPES B VIRUS, PENYAKIT ZOONOSIS BERBAHAYA YANG BERASAL DARI MONYET

NAMA                        : GARDINA PRATIWI

NIM                            : 193221001

NAMA KELOMPOK : DAVAINEA PROGLOTINA

 

HERPES B VIRUS, PENYAKIT ZOONOSIS BERBAHAYA YANG BERASAL DARI MONYET



Herpes B Virus atau bisa disebut dengan Herpesvirus Simiae ini adalah sebuah patogen virus neurotropik (Virus yang menyerang sel-sel saraf dan memengaruhi struktur sistem saraf pusat) yang berakibat fatal bagi penderita atau yang mempunyai virus ini dalam tubuhnya. Nah, Herpesvirus simiae atau Herpes B Virus ini biasanya akan menginfeksi kera atau monyet, khususnya pada monyet jenis Macaca.

Virus B ditularkan melalui kontak langsung dengan virus atau bahan yang mengandung virus. Penularan ini terjadi antara kera, antara monyet dan manusia, dan jarang dari antar manusia dengan manusia. Virus ini dapat ditemukan di air liur, cairan dan vesikel konjungtiva, area genital, dan kotoran monyet. Penularan melalui udara juga dapat terjadi. Sumber infeksi lain termasuk kontak langsung dengan kandang hewan dan dengan kultur kera yang terinfeksi

Monyet yang terinfeksi virus ini mungkin tampak sehat tetapi tidak menunjukkan gejala klinis. Ketika gejala klinis muncul, sifat lesinya ringan dan sulit diidentifikasi. Lesi biasanya terletak di selaput lendir dan rongga mulut, dengan lepuh dan borok muncul di sekitar bibir dan lubang hidung, paling sering di lidah. Bisa juga ditemukan pada alat kelamin. Lesi yang terjadi mirip dengan yang disebabkan oleh human herpes simplex virus 1. Hanya 2-3% macaca yang memiliki lesi atau gejala lain yang terlihat. Lesi yang terjadi seringkali tidak disadari oleh para animal keeper. Setelah monyet terinfeksi virus ini, virus tetap berada di dalam tubuh seumur hidup.

Infeksi virus B jarang menyebabkan penyakit pada monyet. lesi vesikular rhesus pada orofaring dapat terjadi dan menyerupai infeksi HSV manusia. Lesi pada alat kelamin juga dapat terjadi. Banyak monyet bergegas membawa virus B laten yang dapat diaktifkan kembali di bawah tekanan. Virus ini dapat menular ke monyet, kelinci, hewan laboratorium, tikus dan mencit lainnya. Biasanya, kelinci mengalami infeksi fatal setelah disuntik dengan virus B. Infeksi pada manusia biasanya disebabkan oleh gigitan monyet, meskipun infeksi saluran pernapasan atau kontak dengan percikan mata juga dapat terjadi. Gambar unggulan. Infeksi manusia dengan virus B memiliki kecenderungan kuat untuk menyebabkan neuropati. Banyak pasien yang selamat dari infeksi ini memiliki gejala sisa neurologis.

Untuk dampak yang ditimbulkan oleh virus ini sudah pasti sangat ganas seperti pemaparan yang diatas. Karena pada dasarnya virus ini merupakan virus zoonosis yang mana virus ini bisa menular dari hewan ke manusia lalu manusia ke manusia. Mungkin banyak orang awam yang tidak tahu betapa bahayanya penyakit zoonosis dari hewan ini, atau dengan kata lain masyarakat masih menganggap sepele penyakit yang timbul dari hewan. Contohnya saja pada kasus virus herpes b ini. Dimana si penderita akan lambat laun mengalami kelumpuhan, dan lain sebagainya bahkan sampai kematian, karena pada dasarnya virus ini menyerang bagian otak terutama pada otak motorik.

Nah, untuk bisa mencegah ataupun menangani kasus ini pastinya diperlukan sebuah diagnosa. Untuk diagnosanya sendiri adalah dengan melakukan PCR (identifikasi genom virus herpes B) pada lesi kulit atau cairan serebrospinal atau dalam temuan klinis atau otopsi (mengacu pada pengujian tersebut pada hewan lain).Kedua jenis mencoba untuk mengetahui bagaimana seseorang meninggal.Tes ini juga dapat digunakan untuk menemukan jika almarhum sakit atau terluka sebelum kematian).

 

https://www.pinterpandai.com/virus-b-herpes-b-virus-monyet-b-virus-herpes-simiae-dan-virus-herpes-b/

https://klinikhewan09.wordpress.com/2010/10/26/herpes-virus-pada-primata/

https://online.pubhtml5.com/qfur/ywhn/#p=23

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Penyakit CDV Pada Anjing

Rabies Pada Anjing

Penyakit Scabies Pada Kucing