Chronic Wasting Disease, Wabah “Rusa Zombie”
Nama : Isma Ekta Cahyani
NIM : 193221023
Kelompok : Dipylidium Caninum
Chronic Wasting Disease, Wabah “Rusa Zombie”
Chronic wasting disease (CWD) adalah penyakit prion yang
menyerang rusa, dan elk dibeberapa wilayah Amerika Utara, Antara lain Kanada,
Amerika Serikat, Norwegia, dan Korea Selatan. Chronic wasting disease ditemukan
pada rusa di timur Laut Virginia. Meskipun tidak ada kasus infeksi CWD pada
manusia yang dilaporkan hingga saat ini, penelitian pada hewan menunjukan bahwa
CWD menimbulkan risiko bagi beberapa spesies , primate non-manusia. Contohnya monyet yang
memakan daging dari hewan yang terinfeksi CWD atau bersentuhan langsung dengan rusa
atau otak dan cairan tubuh rusa yang terinfeksi, tidak dapat dipungkiri bahwa
manusia juga dapat tertular penyakit ini.
Menyebarnya penyakin rusa zombie diyakini para ilmuan terjadi
karena prion CWD kemungkinan menyebar diantara hewan melalui kontak langsung,
cairan tubuh seperti kotoran, air liur, darah, dan urin, atau secara tidak
langsung melalui kontaminasi dari tanah , makanan, atau air. Yang merupakan
kondisi neurologis dimana rusa kehilangan banyak berat badan, menghasilkan air
liur yang berlebihan, menjadi tidak terkoordinasikan, lemah, dan memiliki
ekspresi wati di wajahnya Setelah dipublikasikan ke daerah tertentu, protein CWD
dapat tetap berada di lingkungan untuk jangka waktu yang cukup Panjang, kemungkinan
hewan lain tertular CWD dari lingkungan atau bahkan setelah rusa atau elk yang
terinfeksi mati.
Chronic Wasting Disease pertama
kali muncul pada hewan penagkaran di Amerika Utara pada tahun 1969. Saat itulah
ahli biologi melakukan studi fisiologis menemukan bahwa hewan mereka sering
mati kerena sindrom penurunan berat badab dan perubahan perilaku. Ahli biologi
percaya hewan-hewan ini mungkin mati karena kekurangan gizi akibat paparan
racun dan kondisi stress di penangkaran. Pada tahun 1987, pemeriksaan
histologis otak rusa yang terkena dampak fasilitas penelitian satwa liar di
Colorado dan Wyoming, AS memungkinkan kami untuk terlebih dahulu mengenali
ciri-ciri TSE dan mengidentifikasi CWD seperti itu. Sejak itu, CWD telah
mengalami ekspanasi yang mengesankan dan penyebaran yang cepat di Amerika Utara.
Jangkauan geografis CWD mencakup 21 negara bagian Amerika Serikat dan 2
provinsi di Kanada dan dapat terus berkembang. Prevalensi penyakit pada rusa
yang berkeliaran bebas dapat mencapai 40% di daerah yang paling endemik di
Colorado dan Wyoming. CWD baru-baru ini ditemukan di Eropa Utara.
CWD adalah penyakit progresif
lambat dengan masa inkubasi yang lama. Masa inkubasi 2-4 tahun telah
diidentifikasi dalam percobaan inokulasi rusa bagal [3]. Penyakit ini telah
diidentifikasi pada rusa dan elk berusia 1 tahun dan dewasa berusia 15 tahun.
Gejala klinis meliputi perubahan fisik dan perilaku. Semua gejala ini mungkin
tidak kentara pada awal penyakit, atau mungkin merupakan bagian dari perilaku
normal atau fluktuasi musiman pada berat badan.Analisis jaringan patologis atau
biokimia diperlukan.Ini menunjukkan perubahan vakuolar dan spons pada neuron,
astrositosis dan akumulasi PrPSC di otak.
Pembawa penyakit menular adalah
protein yang "salah melipat" dan menyebabkan protein lain di otak
berperilaku tidak normal. Selain itu, agen penyakit ini juga sangat mudah
beradaptasi karena mereka secara hidtoris dapat menyesuaikan diri dengan
inangnya masing-masing.Contohnya saja domba yang menularkan penyakit
"scrapie" kepada hewan ternak yang serupa dengannya. Penyakit ini
kemudian disebut dengan "penyakit sapi gila".Orang-orang yang memakan
daging sapi terinfeksi menjadi ikut penyakit ini dan disebut dengan penyakit
Creutzfeldt-Jakob.Bukti sejarah ini tentu membuat banyak orang takut bahwa
infeksi penyakit "rusa zombie" akan mirip seperti "penyakit sapi
gila". Bahkan pemerintah Kanada telah mengeluarkan peringatan kepada warga
yang mengonsumsi daging rusa.
Komentar
Posting Komentar